Grungee Jumping Zine !!! Review Blognya Orang :)

Sudah lama saya tak berkutat di scene Grunge Surabaya, karena beberapa konflik batin .. HAHA. dan pada akhirnya saya merasa kangen dengan kehangatan scene Grunge yang dulu setiap malam minggu saya tongkrongi di Taman Apsari Surabaya, Taman Apsari sendiri berada di depan  kantor Gubernur Jawa Timur, menyimbolkan bahwa anak Grunge yang nongkrong disana seperti mencoba menyadarkan yang punya kantor untuk tetap mabok, tetap sederhana. nah kok mabuk .. :D

Setelah sekian lama absen dari gigs Grunge yang memang jarang, saya sendiri memutuskan hadir pada salah satu acara yang dicetuskan oleh mas YY / TOKOH ANTAGONIS salah satu personil band lawas KLEPTO OPERA, saya tertarik karena acara ini bertajuk peluncuran Zine yang bertemakan Grunge di dalamnya, dan zine ini dibagikan gratis fotokopian. yang intinya Sederhana tapi Berbobot

Secara Layout Zine ini sangat menarik, karena menurut kisah empunya ini dibuat dengan cara menempelkan potongan - potongan Koran di atas kertas, lalu difotokopi, tanpa ada design Digital ala Photoshop atau Corel Draw, dan semacamnya.

Secara isi menurut saya isinya adalah analogi galau ala Grunge, kebanyakan menanyakan apa itu Grunge, dan tanpa kesimpulan atau juga  pendapat yang hakiki. hehe, tapi apapun itu secara keseluruhan sangat menarik, apalagi review band-bandnya yang bikin saya tertarik download secara gratis di internet :D, juga wawancara asik, yang tak terlalu serius tapi punya kualitas. 

ada beberapa konflik atau tema yang diangkat di Zine ini yang sepertinya mempengaruhi keseluruhan isi zine, seperti jargon pada sampulnya "90an adalah akhir revolusi musik rock" (Ed Mirrork) yang dibicarakan adalah era, mungkin saya pikir bahwa empunya zine ini curhat, karena memang era.nya dia sudah habis. hoho :) piss, bagaimana bahwa Grunge adalah sebuah era, bukan genre. saya punya pendapat pribadi, 
Grunge memang sebuah era, dimana seperti kebanyakan sekarang, mungkin saat itu era Nirvana sudah mendunia, dimana Nirvana sendiri sangat identik dengan Grunge, maka era Grunge dimulai dan habis masanya saat para punggawa utamanya sudah usang. sama seperti ketika era Michael Jackson sebelum Nirvana, Era Glam Rock. tapi sebagai Genre Grunge sendiri sudah menyumbang satu pola yang sudah menjadi ciri khas Grunge, maka dari itu Grunge bisa dikatakan juga sebagai genre. saya sendiri kurang paham dengan beberapa penjelasan dari tokoh-tokoh yang diwawancarai, sama seperti saya kurang paham dengan tulisan saya barusan.. haha

Banyak Quotes yang saya suka dalam Zine ini berikut : 
"berbangga lah terhadap karya mu sendiri..grunge menurut saya adalah. Genre yang lahir di era 90an..dan percaya siklus itu bakal kembali lagi”
"grunge ini (seharus nya menjadi)musik pintar,hanya di mainkan oleh orang2 yg mengerti kejiwaan yg dalam(bangga dong)’’,bukan dari anak2 muda labil,dan grunge saat ini belum menjadi musik pintar yg saya maksud(secara massa),dan saat itu akan datang,bukan di pembahasan kali ini,mungkin di saat nanti,setelah saya,kalian,menjadi tua,dan tak ada”
mereka kira kurt cobain itu ngawur padahal karya kurt itu bebas, bukan ngawur, kalau karyanya bagus (bagus itu bebas jujur) bukan ngawur (menipu diri menjadi agar seperti kurt misalnya) ya jadi ga bagus, grunge pada masa itu besar karena menurut saya mampu menciptakan gaya, bukan meniru gaya..”
 "Apakah Grunge adalah genre musik? Karena apabila GRUNGE adalah genre musik, maka keberadaannya akan ter-regenerasi secara kontinyu bagi para penikmat musiknya"
grunge ya filosopi life style yg d besarkan pada masanya , darisudut pandang manapun bisa...”

Why So Serious !!!

Happy Looking For !!!


Komentar

  1. Uuh dulu ada temenkubdi sma yg ngefans berat sama grunge. Akubsih nggak kenal sama grunge. Cuma tau dia mati nembak diri sendiri. Kalo ngga salah :))

    BalasHapus
  2. yang nembak diri sendiri itu Kurt Cobain salah satu dedengkot musisi Grunge :) .

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[FLASH FICTION] Sunday Morning Call

[REVIEW FILM] MARINA

Movie Review - Damai Kami Sepanjang Hari (1985)