Perjalanan Searah tapi tak Terarah

Sudah lama saya tak melakukan kebiasaan saya sebulan sekali, Travelling. ya ini hobi saya bahkan sejak umur 5 tahun, pernah Ibu saya cerita bahwa ketika berumur 5 tahun ibu saya pergi ke Makassar dengan melalui jalur laut, atau dengan Kapal Laut. waktu tempuh untuk sampai di pelabuhan Makassar dari kota Surabaya adalah 2 hari 1 malam. selama diombang-ambing laut itu saya selalu menghilang sendirian, mengelilingi deck kapal yang luas dan penuh sesak, tapi saya selalu menemukan jalan pulang kembali ke Ibu. pernah satu kali ibu cerita ketika di kapal saya diajak ibu untuk mengambil Ransum karena antrian yang panjang, saya merengek kepada ibu agar dibiarkan bermain sendiri. ibupun mengijinkan. dan saya terdampar di ruang kemudi, sehingga Nama saya harus digaungkan berkali-kali di speaker pengumuman. :) 

Dari pengalaman saya berTravelling di umur 5 tahun tersebut, hobi saya lanjut hingga menempuh Sekolah Dasar, SMP, dan puncaknya ketika saya ikut salah satu organisasi Ekskul di SMK yang kegiatannya adalah naik Gunung. 

Hari pertama lulus sekolah yang biasanya digunakan oleh murid-murid untuk konvoi atau coret2an saya malah pergi ke Kota Blitar. disanalah saya menemukan Kota yang membuat saya jatuh cinta, ya Blitar adalah kota favorit di jawa timur menurut saya :)

dan kali ini saya mencoba bernostalgia bersama Kota yang pernah memberi saya satu wanita untuk dikenang :), banyak sahabat untuk saling mengerti, orang-orang hebat untuk diteladani. :)

Berikut gambaran tentang keadaan Blitar terakhir kali saya kesana :) 

Aloon-Aloon Kota Blitar

Stadion Kota Blitar

Vihara Jl. Seokarno Blitar

Patung Bung Karno (Depan Museum Bung karno)

Lukisan Sosok Bung Karno - Dalam Museum Bung Karno

Komplek Makam Bung Karno

Potret Bapak Proklamator - Bung Hatta


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[FLASH FICTION] Sunday Morning Call

[REVIEW FILM] MARINA

Movie Review - Damai Kami Sepanjang Hari (1985)