Blind Traveller.

Blind Traveller,  



Suatu hari ian seorang anak remaja yang baru lulus sekolah sedang menghadapi serumit kebosanan yang melanda, ditengah ketakutan bahwa sudah 2 bulan lulus belum mendapatkan pekerjaan, atau tak ada cukup uang untuk melanjutkan pendidikan, 

Suatu hari Ian bertemu dengan kawan lamanya yang sudah lumayan sukses menggantikan ayahnya sebagai CEO sebuah perusahaan, 
"Boi, kamu belum kerja, mau kerja di tempat saya"
"Enggak usah deh boi, ngene ae, Aku pinjem Duwit boleh nggak"
"Berapa boi, kamu mau buka usaha"
"Enggak Boi, pinjem uang dikit aja buat merantau ke Kota seberang"

berbekal beberapa uang pinjaman dari temannya itu Ian pergi menyusuri jalanan Kota Surabaya, sebenarnya dia tak pernah benar-benar berniat untuk Merantau. dia hanya ingin pergi ke tempat dia bisa melakukan hal hal yang ingin dia lakukan, tanpa ada satu pikiran yang membebani, dia hanya ingin pergi kemana angin membawanya pergi.

"You're Victim of your mind", dan Ian tak ingin jadi korban dia ingin membebaskan pikirannya sebelum benar-benar menjadi korban, atau mengorbankan dirinya sendiri. setelah berjalan beberapa kilometer, dia sampai pada sebuah stasiun di Kota Surabaya, dia melihat jadwal kereta untuk hari ini dan begitu tertarik ketika melihat satu nama kota yang sebenarnya ingin dia tuju. YOGYAKARTA.

Satu kota tempat dimana banyak para pejuang terpelajar lahir di kota ini, sebuah Kota yang tak mengikuti sistem pemerintahan Demokrasi Indonesia meskipun Kota ini bagian dari Indonesia. tapi daerah ini adalah daerah Istimewa, dengan segala sejarah dan kemampuannya kota ini adalah kota yang memang sangat menggoda untuk dikunjungi.

Ian belum pernah sama sekali pergi ke Jogja, bahkan dia juga tak punya keluarga dan kerabat disana. namun dia nekat untuk pergi kesana hanya bermodalkan beberapa pakaian di tas dan beberapa lembar uang di saku. sesampainya di Jogja ian tak tahu harus pergi kemana dan bagaimana, karena kereta Ekonomi yang dia tunggangi hanya berhenti sampai Stasiun Lempuyangan, Ian yang sudah mengira-ngira jika ia turun di Stasiun Tugu maka ia akan pergi ke Jl. Malioboro Jogjakarta, mungkin sedikit jalan-jalan dan menginap di sekitar sana. 

karena turun di Stasiun Lempuyangan maka Ian harus berjalan melewati beberapa blok jalan. di tengah ian tertarik dengan salah satu warung angkringan yang terlihat sepi hanya satu orang yang duduk disana. yang tidak lain adalah empunya warung Ian mampir dan memesan minuman penghilang dahaga otak. 

"saking pundi mas" (darimana mas)
"dari Surabaya mas"
"oh kesini mau kuliah atau liburan mas"
"oh gak tau mas, tadi tiba-tiba aja pengin kesini"
"oh sampeyan Blind Traveller"
"opo iku mas"

Blind traveller iku gini mas, sampeyan menuju ke suatu tempat tapi  tak tahu apa dan untuk apa sampeyan kesana, sampeyan kesana hanya untuk menemukan sesuatu yang baru, untuk lepas dari rutinitas, untuk lepas dari beban, berbeda dengan liburan yang dimana tujuannya hanya untuk merefresh pikiran. Blind Travelling bisa buat anda seneng, atau bis membuat anda terjebak pada suatu hal yang baru yang sulit untuk sampeyan lepaskan.

"menurut sampeyan aku iki Blind Traveller yang seneng ato yang nantinya kejebak sesuatu hal yang baru" 

nek menurutku sampeyan ini akan terjebak pada sesuatu hal yang baru, karena tujuan sampeyan sampai saat ini tak tahu mau kemana, dan akan seperti apa. sampeyan cuman ingin lari dari kewajiban sampeyan. sampeyan bakal terjebak bahwa ketika sampeyan punya kewajiban yang  harus diselesaikan dan itu membosankan sampeyan bakal pergi lagi, menjadi Blind Travelling Lagi. 

"ohh ngunu yo mas" ...
"diunjuk sek mas kopine"..
"JOSSS mas"
"gak rokokan mas"
"Samsu Siji wes mas"


Komentar

  1. perjalanan itu pada intinya adalah pergi jauh untuk kemudian menemukan jalan pulang kan? hehehe

    BalasHapus
  2. kembali pulang untuk pergi lagi .. :) bisa jadi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[FLASH FICTION] Sunday Morning Call

[REVIEW FILM] MARINA

PLASTIK BAND