Kembang Desa, Joko : Reunion

Sepuluh tahun sudah lewat ketika kepergian pertama, pasangan yang gagal menikah, kini mereka berada di alam entah dimana yang mereka jelajahi sendiri. Keluarga mereka di desa tak pernah lagi mencari setelah lelah terus berburu informasi selama dua tahun, kemana kiranya Laksmi dan Joko. 

George, dia adalah seorang Penyanyi Folk dari sebuah kepulauan kecil yang menjadi bagian dari Negara Kesatuan Inggris, Negara yang terletak di selatan kuba dan barat daya Jamaika. George menikah dengan salah satu imigran yang dijulukinya mambo. karena kulitnya hitam, rambutnya ikal. mengingatkan pada tarian orang kulit hitam. mambo.

"Are you satisfied, Mambo"
"no, i think there's so cold george"
"Open your eyes, look within, are you satisfied with the life you're livin"
"No, George. That's Marley Song"
"haha, me apologize, you're great fans of Marley"

Malam itu george membawakan sebuah lagu dari Bob Marley yang berjudul "Exodus" yang menceritakan perjalanan kaum kulit hitam asal Afrika yang menjelajahi benua-benua di dunia. tanpa sadar Mambo tersihir dengan lagu tersebut, mengingat dia juga adalah seorang kulit hitam meskipun bukan dari Afrika, Malam itu Mambo rindu Negeri Asalnya. negeri yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan negeri yang sekarang dia tinggali bersama suaminya tersebut. keduanya sama-sama Negara kepulauan, hanya saja negara asalnya lebih besar. keduanya negara yang dikenal akan pariwisata alamnya yang indah, hanya saja negara asalnya lebih Luas dan Indah. 

Ilustrasi Cayman Island


"George, I wanna Go Home"
"Why, are you no like with my town, ya  know "George Town""
"No, I miss Indonesia"
 "Sure, We'll go there soon"

Mambo dan George pun melakukan perjalanan ke Indonesia, tempat dimana Mambo dilahirkan,  setelah menempuh perjalanan laut ke USA, mereka melanjutkan perjalanan Udara menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakata, Indonesia. Jantung Negara Indonesia. 

------------------------------------

"Waw disini panas ya neng"
"Iya nih rasanya gue pengen balik ke kampung"
"Eh, beneran Laks, gue pengin banget tau kampung lue dari dulu"
"Etdah tapi gue mesti nyamar dulu nih. 
"yaelah, udah 10 tahun ini, mereka pasti pada pangling. apalagi loe udah berubah gini. gaada yang bakal ngenalin, percaya dah ama gue"

 ------------------------------------

di sebuah desa di tanah Jawa, tepatnya Jawa sebelah timur. di desa yang rupanya sudah berubah, tak ada lagi sawah luas, tak ada lagi pepohonan rindang yang meneduhi jalanan pasir yang berdebu di siang hari, tak ada lagi para sapi yang bergosip ceria. kini berdiri villa-villa dan gedung-gedung perkantoran. menyisakan sedikit saja petak padi untuk konsumsi dalam negeri yang semakin meningkat. Negeri ini sedang berkembang, tapi lupa untuk membuat pertahanan, sedikit saja terkena benda tajam maka pecah berkeping sudah negeri ini.

disinilah George dan Mambo berehat dari segala kepenatan, segala keindahan yang dibayangkan George sepertinya hanya berada dalam mimpi karena selama perjalanan yang george lihat dari Indonesia adalah buruknya birokrasi, dan pemerintahan yang timpang. 

"Lucky Me, we are in you're village, This is better than Jakarta"
"ini berbeda George, rasanya pembangunan disini sudah sangat keterlaluan, sedikit lagi maka tempat ini akan jadi Jakarta kesekian bagi Indonesia"
"hey, Stop Talking Indonesian"
"ini negaraku George, mulai sekarang kamu harus belajar Bahasa Indonesia"
"baiklah mambo"

Mambo menyalakan komputer jinjingnya dan membuka file dari masa lalu tentang desanya yang sudah berubah, Mambo pergi ketika desanya mulai terasuki majunya Telekomunikasi yang menghancurkan usaha Wartel milik Mang Kosim. dan sekarang sepertinya Kemajuan Peradaban menghancurkan usaha Pertanian keluarganya dan digantikan dengan penginapan dan hotel yang sekarang dia tempati.

"Pelaayan, Boleh tanya apakah anda tahu Bapak Koslim tinggal dimana sekarang"
"wah maaf pak, saya disini hanya pendatang, coba bapak tanyakan pada Satpam di Depan, dia sedikit dari orang asli desa ini yang masih bertahan dan bisa dimintai tanya tentang desa ini"

"Hei"
Mambo menatap tanda nama yang tersemat pada seragam satpam tersebut.
"iya pak, ada yang bisa saya bantu."
tiba-tiba sebuah mobil VW combi berhenti di depan Hotel sambil mengklakson keras. Satpam tersebut menoleh dan berlari kearah VW yang mengakibatkan kegaduhan tersebut.
Mambo masih tercengang melihat tanda nama pada baju Satpam tersebut, sepertinya pecahan mozaik masa lalu nya mulai kembali. 

"Woi, pak satpam. loe tau nggak rumah milik Keluarga Landermo, dulu sih disini" tanya seorang pria Pengendara VW Combi tersebut.
sambil menatap ke dalam hotel, penumpang di dalam mobil VW Combi ini merasa ada satu kepingan Mozaik masa lalunya. 

"Pak Otong" 
Otong si satpam yang sempat merasa kesal pada pengendara VW Combi akhirnya membiarkan mereka memasuki pelataran Hotel.
"iya pak, mohon maaf ada yang bisa saya bantu"
"Otong, kamu lupa sama saya. saya JoeSlim" 
"hah".. !!!

Wanita yang bersama pengendara VW tersebut mendengar teriakan yang menyebut nama yang dulu pernah dia ingat. 
"JOKO"

Joeslim menoleh pada wanita tersebut dan.
"LAKSMI"
"JOKO"
"LAKSMI, Kan"
"Joko Khan"

...!!!!!!!!!.....  

Cerita Sebelumnya.
Kembang Desa, Joko.!!! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[FLASH FICTION] Sunday Morning Call

[REVIEW FILM] MARINA

Movie Review - Damai Kami Sepanjang Hari (1985)