Menanggapi Edane Vs Bocah Reggae

Mungkin kejadian ini udah lama, sewaktu TV One tepatnya dia cara RADIO SHOW, menampilkan 4 band Besar dari genre yang berbeda. yaitu Edane, Tony Q, Efek Rumah Kaca, Soul Funk. waktu saya menerima sms dari temen saya kalo di TV one ada ke 4 band tersebut saya langsung siap-siap di depan TV malem-malem sambil Ngopi biar gak ngantuk, apalagi saya sangat kangen nonton Tony Q dan Efek Rumah Kaca, dua band yang emang saya kagumi sangat.. :D

tapi sayang banget, acara tersebut jadi kurang nyaman gara-gara beberapa Fans Tony Q atau malah cuman ikut-ikutan ngefans aja ngelakuin perbuatan yang gak semestinya, 

Kronologis :


Udah diperingatkan berkali-kali tiap break, tetap aja gak ngaruh. Beruntung Edane Fix bisa nahan diri(secara jumlahnya dikit), kalo engga bisa kacau. Bahakan Eet Sjahranie udah emosi banget liat anak-anak yang saat Tony Q tampil sering berteriak "One Love, One Heart" tapi ngasi jari tengah ketika Edane yang perform. Makanya waktu Edane cover back in black, pas solo gitar, Eet datengin tuh anak-anak kayak pengen bilang "Emang lo bisa apa ?"

Sebenernya saya memang prihatin dengan perkembangan reggae pada jamannya sekarang, apalagi di Indonesia, para penggemar reggae yang mungkin sekedar tau tanpa mengerti apa itu reggae yang sebenarnya kurang bisa menghargai aliran / genre musik lain, saya sendiri adalah koordinator Komunitas Reggae Surabaya, dan di KRS pun saya kira juga ada beberapa anak yang mungkin tidak suka dengan musik lain, tapi mereka masih menghargai dengan tidak menjelekkan atau malah menghina musik tersebut, jika mereka tidak suka mereka memilih diam atau menjauh tidak mendengarkan. 

banyak para penggemar reggae yang asal Merah Kuning Hijau, asal goyang tapi ketika saya tanya reggae itu apa banyak yang saya dapat jawabannya "Reggae itu Santai Man, Uyee,", "Reggae Musiknya Pecinta Damai", WHAT.... kalian terlalu banyak dengerin lagunya STEVEN sih, disuruh santai mulu ama si Steven, atau kalian cuman denger Bob Marley dari encet-encetnya aja sih. coba deh Artiin liriknya, cari tau maknanya,kalo menurut saya sih yang juga gak terlalu mengamati reggae banget sampai ke akar-akarnya Reggae itu Musik Perjuangan, itu yang saya dapat dari beberapa lagu bob marley, hanya lagu bob marley, saya kurang tau jika ditanya tentang musisi lain.

trus di forum-forum Reggae di social media, justru banyak yang menyalahkan "mereka yang memulai, kami cinta damai" katanya ada Fans Edane yang menghina musik reggae, 
lha kalian kan ngaku pecinta damai, kenapa gak damai aja sama yang ngehina kalian itu, jangan dibales nanti jadinya runyam, kita sendiri malah yang kena.. ("kita" karena saya juga penggemar reggae).

Tapi mau gimana lagi. Itulah kenyataan yang ada, rasa cinta yang berlebihan tanpa didasari rasa saling menghargai selalu menghasilkan ego yang bodoh, yang menganggap apa yang dia suka adalah segalanya, tanpa memberi sinyal harmony dengan perbedaan yang ada.

Maka dari itu, saya dan kalian sama-sama belajar. merubah paradigma reggae itu sendiri. dan kita ingin kembali meluruskan paradigma reggae yang mulai disalah artikan, MENGAJAK REGGAE KEMBALI KE ROOTNYA, . mendengar pesan kebaikannya, bukan hanya melihat musiknya yang enak di dengar dan ngajak buat santai atau nge-baks.tapi nilai perjuangan yang terkandung dalam setiap pesan dalam lagulah yang mungkin bisa dibawa dalam kehidupan kita,,


Salam.

Iannd Reggaeman Kaumkucel (Yomaannnn) :D

Komentar

  1. Reggae udah nggak sosial kayak dulu. Begitu juga 'grunge'. Kayaknya udah banyak yang inget komersil aje. Tapi yaaa saya sih suka musiknya, bukan individu yang merugikannya. :D CMIIW.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[FLASH FICTION] Sunday Morning Call

[REVIEW FILM] MARINA

Movie Review - Damai Kami Sepanjang Hari (1985)